Monthly Archives: Juli 2008

Waktu adalah Nyawa

WAKTU adalah NYAWA

Hendra Arief Abidien ibn ahmad

Allah SWT menciptakan matahari dengan sinarnya, bulan dengan cahayanya, lalu Allah pun menempatkan mereka pada garis edar-nya. Semua itu tiada lain agar kita mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. sebagai mana sering kita dapati, Al-quran sering menyinggung mengenai waktu. bahkan, ALlah tidak sekali saja bersumpah dengan waktu, seperti wal ashr, wal laili, wal fajr.Para ahli tafsir menyatakan bahwa sumpah Allah terhadap suatu benda menunjukkan penting dan bernilainya benda itu di sisi allah. demi masa, demi malam , demi fajar, dan masih banyak lagi, yang semua itu tidak lain adalah waktu. Allah SWT menciptakan yang sedemikian itu bukan tanpa tujuan.

”Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan bumi, benar-benar ada tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa.” [QS Yunus (10): 6].
Imam Al-Ghazali dalam bukunya Khuluqul Muslim menerangkan bahwa waktu adalah kehidupan. Karena itu, Islam menjadikan kepiawaian dalam memanfaatkan waktu termasuk di antara indikasi keimanan dan tanda-tanda ketakwaan. Orang yang mengetahui dan menyadari akan urgennya waktu berarti memahami pula nilai hidup dan kebahagiaan.
Sebaliknya, orang yang tidak mengenal pentingnya waktu, maka ia seakan-akan hidup dalam keadaan mati, meskipun hakikatnya ia bernapas di muka bumi. ”Allah bertanya, berapa tahunkah lamanya engkau tinggal di bumi? Mereka menjawab, kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyalah kepada orang-orang yang menghitung.” (QS Al-Mu’minun (23): 112-113).
Ayat di atas menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak mengetahui pentingnya waktu seakan-akan hanya hidup sehari atau setengah hari, karena mereka tidak memahami arti umur, tidak mampu menguasai dan mengisinya dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat.

Membiarkan waktu terbuang sia-sia dengan anggapan esok masih ada waktu merupakan salah satu tanda tidak memahami urgensi waktu. Padahal, ia tidak pernah datang untuk kedua kalinya. Dalam pepatah Arab disebutkan, ”Tidak akan kembali hari-hari yang telah lampau.”

Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman: ”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali-Imran: 133). Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan, bersegera menuju ampunan Tuhan berarti bersegera melakukan perbuatan yang dapat menutup dosa, yaitu mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Rasulullah SAW mengajarkan agar setiap Muslim menghargai waktu, utamanya waktu ‘sekarang’, karena waktu yang selalu tersedia bagi kesempatan itu ialah ‘sekarang’. ‘Sekarang’ adalah kesempatan yang terbaik.

”Apabila engkau berada pada petang hari, janganlah mengulur-ulur urusanmu sampai besok, dan apabila engkau berada di pagi hari, jangan menunda urusanmu sampai petang. Ambillah kesempatan waktu sehatmu sebelum datang sakit, dan kesempatan hidupmu sebelum matimu.” (HR Bukhari).

Dari sabda Rasulullah SAW di atas, kita dapat memahami bahwa mengulur-ulur waktu, menunda pekerjaan, dan menyia-nyiakan kesempatan sangatlah bertentangan dengan ajaran Islam. Kebiasaan mengulur waktu dan menunda kerja yang dilarang Rasulullah SAW itu jika diteruskan akan membuat umat Islam tertinggal dan lemah.
meskipun hal itu tidak kita sadari namun sebenarnya hal itu banyak terjadi dikehidupan kita.

Sementara Ibnu Qoyyim al-Jauziyah dalam bukunya Al-Fawa’id menerangkan, ‘Pada umumnya, menyia-nyiakan hari disebabkan dari sikap yang lebih memprioritaskan kehidupan dunia dari akhirat dan membiarkan waktu terbuang dengan anggapan esok masih ada waktu.

Muhammad Iqbal, seorang pujangga Muslim dari Pakistan, juga sering mengungkapkan dalam puisi-puisinya agar umat Islam bangkit dan menjauhi sikap bermalas-malasan dan tidak menghargai waktu. Karena barang siapa yang berleha-leha dan bermalas-malasan, maka dia akan ‘tergilas’.

Waktu merupakan salah satu hal yang sering dilalaikan manusia, selain kesehatan. Rasulullah SAW bersabda, ”Ada dua nikmat, di mana banyak manusia tertipu di dalamnya, kesehatan dan kesempatan.” (HR Bukhari).

Dalam kitab Fathul Baari diterangkan, ”Barang siapa menggunakan kesempatan dan kesehatannya untuk taat kepada Allah, maka dialah orang yang amat berbahagia. Dan barangsiapa menggunakannya di dalam bermaksiat kepada-Nya, maka dialah orang yang tertipu. Karena kesempatan senantiasa diikuti kesibukan dan kesehatan akan diikuti masa sakit.

Kalaulah Ibnu Umar saja mengisi waktu di rumahnya dengan berwudlu, shalat, membaca, atau Alquran –sebagaimana dikisahkan Ibnu Mas’ud, ”Ditanyakan kepada Nafi’ (murid Ibnu Umar), ‘Apakah yang dilakukan Ibnu Umar di rumahnya?” Nafi mengatakan, berwudhu setiap kali shalat dan membaca Alquran di antara keduanya”– maka pertanyaannya sudahkah kita mengisi waktu-waktu kita dengan hal yang bermanfaat atau malah sebaliknya.

”Maka, apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya engkau berharap.” (QS Al-Insyirah (92): 7-8).

Dalam kesempatan lain, Rasulullah SAW mengumpamakan waktu seperti sebilah pedang. Pedang merupakan sesuatu yang berguna sekaligus berbahaya. Apabila kita tidak bisa menggunakannya, maka dia yang akan memotong kita. Selintas saja kita terlena dengan membiarkan waktu berlalu begitu saja tanpa sesuatu yang berarti di dalamnya, berarti kita tidak menghargai umur yang dikaruniakan oleh Allah SWT. Wallahu a’lam

Tinggalkan komentar

Filed under HIKMAH

Lampung Ekspor Sapi ke Mesir

Lampung Jajaki Ekspor Sapi
dan Kambing ke Mesir

Bandar Lampung – Provinsi Lampung akan menjajaki ekspor sapi dan kambing ke Mesir. Untuk tahap awal, pekan depan, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung ,drh Husodo Hadi, bersama Direktur Jenderal Peternakan Departemen Pertanian, Prof drh HR Wasito MSc, PhD, berangkat ke Mesir guna melobi para pengusaha di negara itu.


Menurut Husodo Hadi yang ditemui seusai pembukaan Festival Pengolahan dan Pameran Produk Peternakan di Bandar Lampung, Rabu (8/12), saat ini Lampung memiliki enam perusahaan penggemukan sapi skala besar dengan volume produksi 125 ribu ekor per tahun. “Produksi ternak tersebut harus dicarikan pangsa pasarnya karena sudah tidak terserap di pasar dalam negeri,” katanya.


Di samping itu, Lampung juga berhasil mengembangkan kambing bur yang beratnya di atas yang dipersyaratkan oleh negara-negara di Timur Tengah untuk kebutuhan hewan kurban yakni 40 kg/ekor. Sementara berat kambing bur yang dihasilkan Lampung mencapai 60 kg/ekor.
Karena itu baik sapi maupun kambing bur memiliki peluang untuk diekspor ke Timur Tengah, termasuk Mesir. Menurut Husodo, kebutuhan daging sapi dan kambing di kawasan ini sangat besar. “Kami akan membicarakan dengan pengusaha Mesir soal harganya. Apakah cocok atau tidak dengan biaya produksi dan biaya angkutannya,” jelas Husodo.


Selain itu dalam pertemuan dengan para pengusaha Mesir nantinya, menurut Husodo, pihaknya akan mengajak para pengusahanya untuk berinvestasi di Lampung di sektor peternakan. Sebab Lampung sangat potensial untuk pengembangan bisnis di sektor ini mengingat daerah ini merupakan penghasil jagung terbesar, di samping memiliki pucuk tebu dan limbah sawit yang cukup besar untuk pakan ternak.


Gubernur Lampung Sjachruddin ZP yang ditemui di tempat yang sama menyatakan mendukung upaya ini. “Jika memang peluangnya besar, saya akan ajak para pengusaha peternakan dari Lampung berangkat ke Mesir untuk menindaklanjutinya. Kemudian kita juga akan undang pengusaha Mesir berkunjung ke Lampung guna melihat dari dekat peluang usaha di sektor peternakan di Lampung,” kata Sjachruddin menjawab SH.
Gubernur menambahkan, peluang usaha peternakan di Lampung masih terbuka lebar. Tidak saja dalam bidang penggemukan sapi, tapi juga untuk sapi perah. Selain memiliki ketersediaan pakan yang melimpah, juga pelabuhannya cukup representatif untuk melakukan ekspor impor ternak.


Gubernur juga menginstruksikan Kepala Dinas Peternakan untuk segera melobi Jepang dan Korea agar kembali mengimpor daging ayam dari Lampung yang sempat terhenti akibat flu burung, agar pangsa pasar tersebut tidak diisi oleh negara lain. (dat)

from: http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/usaha/2004/1211/ukm2.html

1 Komentar

Filed under BERITA

Beri Bantuan Sekaligus Sosialisasi Alzier-Bambang

Beri Bantuan Sekaligus Sosialisasi Alzier-Bambang

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Lembaga Swadaya Masyarakat Tunas Bangsa memberi makanan dan susu bayi di dua kampung di Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Kamis (17-7). Bantuan itu terkait upaya mengenalkan pasangan calon Alzier Dianis Thabranie-Bambang Sudibyo.

Wakil Ketua LSM Tunas Bangsa Lampung Hj. Irma Suhariah Mansyur saat memberikan bantuan mengatakan kalau kegiatan tersebut merupakan kegiatan kemanusiaan. Sebagai LSM yang dibentuk oleh Alzier Dianis Thabranie, Irma Suryani mengatakan di sela-sela kegiatan ini dilakukan sosialisasi pasangan cagub-cawagub Lampung yang di usung koalisi Partai Golkar, PPP, dan PKB Lampung.

Pemberian bantuan di dua kampung Way Harong dan Kampung Gunung Rejo ini karena adanya laporan dari Kader KSM Tunas Bangsa Lampung yang ada di sana. Dalam laporanya, di daerah ini terdapat dua balita terkena kasus gizi buruk. “Maka dari itu kami langsung mendatangi dua desa ini dan sekaligus memberikan bantuan berupa makanan bayi dan susu sebanyak dua ratus paket,” kata dia.

Kedatangan rombongan di dua desa tersebut disambut oleh tokoh wanita di kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Ibu Rumaiyah. Pada kesempatan itu, Ibu Rumaiyah yang mewakili masyarakat dua kampung mengatakan terima kasih atas kepedulian rombongan KSM Tunas Bangsa Lampung. Begitu juga dengan calon gubernur yang disosialisasikan, kata dia. n LOH/U-3

Tinggalkan komentar

Filed under BERITA